Thursday, July 9, 2015

Daun Lamtoro Untuk Mempercepat Pertumbuhan Induk Sapi Sebelum Melahirkan


Agar Pertambahan Berat Badan Induk Sebelum Melahirkan Lebih Tinggi dan Pedet yang Dilahirkan Lebih Bagus Berat Badannya, Gunakan Tambahan Pakan Daun Lamtoro Sebesar 37,5% dari Total Ransum
Harga pakan sangat dipengaruhi oleh tinggi-rendahnya kadar dan kualitas proteinnya. Semakin tinggi kadar dan kualitas protein, maka harga pakan tersebut semakin mahal. Dalam tiga tahun terakhir, terjadi perubahan contoh harga pakan ternak ruminansia. Harga pakan hasil ikutan agroindustri pertanian/perkebunan yang merupakan sumber energi dan/atau protein mengalami kenaikan harga cukup tinggi, melebihi tingkat kenaikan harga daging sapi; sementara itu harga pakan sumber serat berupa tumbuhan pakan ternak maupun hasil ikutan tumbuhan pertanian/perkebunan relatif tetap, tidak mengalami kenaikan harga.
Tanaman lamtoro sangat gampang ditemukan tumbuh liar didaerah pedesaan. Biasanya memang tumbuhan ini sering dipakai sebagai pakan hijauan untuk ternak terutama ternak kambing dan sebagian kecil untuk sapi. Lamtoro sebetulnya merupakan sumber protein yang cukup tinggi kalau dijadikan ransum pakan untuk ternak sapi.

Hasil penelitian menawarkan bahwa ternak sapi yang berupa sapi indukan dikala bunting dan menjelang melahirkan diberikan embel-embel pakan berupa lamtoro akan mempunyai pertambahan berat tubuh harian yang bagus. Satu lagi dampak positifnya yaitu pedet yang dilahirkan mempunyai berat yang bagus, hal ini sudah diujicobakan pada sapi indukan jenis PO. Tentunya tidak tertutup kemungkinan kalau lamtoro ini juga manis dipakai sebagai embel-embel pakan untuk sapi jenis lainnya menyerupai jenis metal dan limousin.

Usaha perbibitan sapi potong cukup banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang mempunyai modal minim. Sapi dianggap sebagai tabungan yang setiap dikala sanggup dijual kalau ada kebutuhan yang mendesak. Jumlah sapi induk yang dipelihara setiap rumah tangga peternak antara 2-4 ekor. Pendapatan peternak dari memelihara sapi induk yaitu pada dikala pedet sudah disapih dan siap untuk dijual.

Beberapa permasalahan yang ditemui yaitu kurangnya nutrisi pakan yang diberikan sehingga berdampak pada terlambatnya pertumbuhan pedet pra sapih dan usang birahi kembali sesudah melahirkan. Salah satu solusi yang sanggup dilakukan yaitu dengan melaksanakan kombinasi pakan kualitas rendah (protein rendah) menyerupai jerami padi, rumput kering, dan jerami jagung dengan pakan kualitas tinggi (protein tinggi) menyerupai lamtoro yang murah dan gampang diperoleh.

Metode penambahan pakan lamtoro sebesar 37,5 % materi kering dari total ransum sanggup meningkatkan pertambahan bobot harian induk sebelum dan sesudah beranak serta pedet yang dihasilkan. Lama birahi kembali induk pasca beranak lebih pendek yaitu kurang dari 90 hari.

Sumber: http://lolitsapi.litbang.pertanian.go.id

No comments:

Post a Comment